Bagaimana cara kita memproses informasi?
Taukah anda, bagaimana kita bisa menerima informasi dan menyimpannya
dalam memori? Dan, bagaimana kejadian yang sama, bisa ditangkap berbeda oleh
orang yang berbeda?
Mari kita melakukan perjalanan, mulai dari kita menangkap informasi yang
berasal dari luar kita dan pada akhirnya informasi itu menetap di memori kita.
Perjalanan dimulai saat kita menangkap sebuah stimulus atau kejadian yang ada
diluar kita, di lingkungan eksternal kita. Stimulus bisa berupa apa yang kita
lihat, apa yang kita dengar, apa yang kita bau, atau apa yang dirasakan oleh
kulit kita atau oleh lidah kita. Yap, betul! Semua stimulus adalah segala
sesuatu yang diterima oleh panca indera kita. Yang menarik adalah kita sering
menerima beberapa stimulus dalam satu waktu.
Saat kita duduk bersama beberapa teman saat makan siang dan menunggu
makanan datang contohnya. Dalam 1 waktu kita bisa menerima beberapa stimulus. Kita
bisa melihat dan mendengar teman kita yang sedang berbicara, kita bisa
mendengar suara-suara orang berbicara disekitar kita, kita bisa membau bau
makanan yang sedang dimasak. Jika minuman sudah datang, mungkin saja anda
mendengarkan sambil merasakan manisnya minuman yang anda minum. Belum lagi ada
suara musik yang mungkin sedang mengalun atau anda juga sedang scrolling IG. Betapa
banyaknya stimulus yang kita terima dalam satu waktu.
Nah yang menentukan informasi mana yang pada akhirnya masuk kedalam otak
kita adalah perhatian atau fokus. Apa yang kita perhatikan, itulah yang biasanya
akan kita tersimpan dalam memori kita. Kalau anda focus pada apa yang
dibicarakan teman anda, mungkin rasa minuman yang anda minum tidak akan anda
ingat secara spesifik. Atau kalau anda focus pada apa yang anda lihat di
handphone anda, sangat dimungkinkan anda akan melewatkan beberapa kata, atau
bahkan keseluruhan cerita yang disampaikan oleh teman anda. Itulah pentingnya focus
atau perhatian. Nah, disinilah yang
menjadi awalan, mengapa orang bisa menangkap hal yang berbeda dari peristiwa
yang sama. Perhatian atau focus seseorang dalam suatu peristiwa bisa berbeda
setiap orang. Hal ini bisa disebabkan karena orang memiliki ketertarikan yang
berbeda-beda. Bisa juga disebabkan karena letak peristiwa yang terjadi dengan
posisi kita pada saat peristiwa itu terjadi. Selain itu juga daapt disebabkan
karena usia, dan jenis kelamin.
Apa yang menjadi perhatian kita akan masuk ke sistem sensori kita atau
di panca indera kita. Apa yang kita perhatikan menjadi bagian awal dari memori
kita, karena kita menguatkan kepekaan panca indera pada stimulus yang kita perhatikan.
Perjalanan berikutnya, kita masuk ke tahap rekognisi pola, atau tahap
pengenalan stimulus. Jika sebelumnya kita sudah pernah memiliki memori yang
sejenis maka kita akan semakin mudah mengenali stimulus yang sedang kita
hadapi. Seperti contohnya, kita bisa mengenali siapa yang berbicara dibelakang
kita tanpa harus melihatnya dahulu, karena kita sudah familiar dengan suara
teman yang ada dibelakang kita. Semakin kita familiar dengan pola yang ada, maka
semakin sedikit waktu yang kita perlukan untuk mengenali stimulus tersebut. Dalam
pengenalan pola, kita bekerjasama dengan memori yang sudah kita miliki. Jika
stimulus merupakan hal yang baru dan belm dikenali, maka akan menjadi
pengenalan pola yang baru.
Dari pengenalan pola dan memori yang kita miliki, akan menghasilkan
sebuah persepsi atau sudut pandang kita terhadap stimulus. Persepsi adalah pendapat
kita tentang stimulus yang kita perhatikan. Setelah menghasilkan persepsi,
barulah kita merespon sesuai dengan persepsi yang kita miliki. Aku juga membahas khusus tentang persepsi di disini. dibaca juga ya...
Begitulah perjalanan kita untuk memproses informasi. Sampe ketemu lagi
di posting berikutnya
Komentar
Posting Komentar